Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Keperawatan Sriwijaya

HUBUNGAN EFIKASI DIRI PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DENGAN RISIKO RAWAT ULANG DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. HARJONO KABUPATEN PONOROGO Sustyarko Onny Anandarma; Nurfika Asmaningrum; Kholid Rosyidi Muhammad Nur
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang memerlukan perawatan berkelanjutan. Dalam proses perawatan mandiri pasien diabetes di rumah, efikasi diri merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi diri dan dapat meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah kekambuhan penyakit, sehingga dapat menurunkan risiko rawat ulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan risiko rawat ulang.Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan desain penelitian observasional analitik melalui pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 69 responden melalui perhitungan G*Power. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner DMSES dan LACE Index, dengan hasil uji validitas 0,658 untuk kuesioner DMSES dan 0,895 untuk kueisoner LACE Index. Analisa data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik Spearman rank. Lokasi penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Harjono Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini dimulai dari bulan November 2020 sampai dengan bulan Desember 2020.Hasil: Hasil penelitian ini terdapat nilai korelasi signifikan antara efikasi diri dengan risiko rawat ulang dengan nilai p value < 0,001 dan r = -0,411 yang menunjukkan keeratan korelasi sedang dengan nilai negatif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi efikasi diri pasien sehingga mampu memanajemen perawatan dirinya, berdampak terhadap risiko rawat ulang yang rendah.Simpulan: Diharapkan perawat dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai langkah untuk meminimalisir kejadian rawat ulang pada pasien diabetes mellitus tipe 2.Kata kunci: Pasien diabetes mellitus tipe 2, efikasi diri, risiko rawat ulang
HUBUNGAN TINGKAT LITERASI KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS KABUPATEN PONOROGO Eka Edyawati; Nurfika Asmaningrum; Kholid Rosyidi Muhammad Nur
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Tuberkulosis paru tetap menjadi penyebab utama penyakit dan termasuk di antara 10 penyebab kematian teratas di seluruh dunia. Kepatuhan pasien terhadap terapi merupakan salah satu penentu keberhasilan penatalaksanaan terapi tuberkulosis, yang mana salah satu faktor penentu kepatuhan dipengaruhi oleh tingkat literasi kesehatan pasien.Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 49 sampel penelitian dilibatkan dalam penelitian ini dengan menggunakan total sampling. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) dan HLS-EU-Q16. Analisis data yang digunakan adalah uji Chi Square.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tingkat literasi kesehatan yang tinggi sebanyak (81.4%) dan mayoritas memiliki kepatuhan pengobatan TB paru yang tinggi dengan jumlah 40 responden (81.4%). Hasil uji Chi Square menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat literasi kesehatan dengan kepatuhan minum obat pada penderita tuberkulosis paru (p-value = 0,0001), CI= 95%; OR= 11,250.Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa tingkat literasi kesehatan berbanding lurus dengan kepatuhan minum obat pasien Tuberkulosis. Sebagai perawat, kita harus memberikan intervensi psikoedusatif kepada keluarga atau orang yang dicintai untuk meningkatkan dukungan efektif bagi individu yang membutuhkan.Kata kunci: Literasi kesehatan, kepatuhan minum obat, tuberkulosis paru
HUBUNGAN EFIKASI DIRI PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DENGAN RISIKO RAWAT ULANG DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. HARJONO KABUPATEN PONOROGO Sustyarko Onny Anandarma; Nurfika Asmaningrum; Kholid Rosyidi Muhammad Nur
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 8 No. 2 (2021): Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKS.V8i2.15301

Abstract

Tujuan: Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang memerlukan perawatan berkelanjutan. Dalam proses perawatan mandiri pasien diabetes di rumah, efikasi diri merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi diri dan dapat meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah kekambuhan penyakit, sehingga dapat menurunkan risiko rawat ulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan risiko rawat ulang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan desain penelitian observasional analitik melalui pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 69 responden melalui perhitungan G*Power. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner DMSES dan LACE Index, dengan hasil uji validitas 0,658 untuk kuesioner DMSES dan 0,895 untuk kueisoner LACE Index. Analisa data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik Spearman rank. Lokasi penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Harjono Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini dimulai dari bulan November 2020 sampai dengan bulan Desember 2020. Hasil: Hasil penelitian ini terdapat nilai korelasi signifikan antara efikasi diri dengan risiko rawat ulang dengan nilai p value < 0,001 dan r = -0,411 yang menunjukkan keeratan korelasi sedang dengan nilai negatif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi efikasi diri pasien sehingga mampu memanajemen perawatan dirinya, berdampak terhadap risiko rawat ulang yang rendah. Simpulan: Diharapkan perawat dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai langkah untuk meminimalisir kejadian rawat ulang pada pasien diabetes mellitus tipe 2.
HUBUNGAN TINGKAT LITERASI KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS KABUPATEN PONOROGO Eka Edyawati; Nurfika Asmaningrum; Kholid Rosyidi Muhammad Nur
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 8 No. 2 (2021): Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKS.V8i2.15302

Abstract

Tujuan: Tuberkulosis paru tetap menjadi penyebab utama penyakit dan termasuk di antara 10 penyebab kematian teratas di seluruh dunia. Kepatuhan pasien terhadap terapi merupakan salah satu penentu keberhasilan penatalaksanaan terapi tuberkulosis, yang mana salah satu faktor penentu kepatuhan dipengaruhi oleh tingkat literasi kesehatan pasien. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 49 sampel penelitian dilibatkan dalam penelitian ini dengan menggunakan total sampling. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) dan HLS-EU-Q16. Analisis data yang digunakan adalah uji Chi Square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tingkat literasi kesehatan yang tinggi sebanyak (81.4%) dan mayoritas memiliki kepatuhan pengobatan TB paru yang tinggi dengan jumlah 40 responden (81.4%). Hasil uji Chi Square menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat literasi kesehatan dengan kepatuhan minum obat pada penderita tuberkulosis paru (p-value = 0,0001), CI= 95%; OR= 11,250. Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa tingkat literasi kesehatan berbanding lurus dengan kepatuhan minum obat pasien Tuberkulosis. Sebagai perawat, kita harus memberikan intervensi psikoedusatif kepada keluarga atau orang yang dicintai untuk meningkatkan dukungan efektif bagi individu yang membutuhkan.